Celana superkuat ini akan membantu melindungi prajurit dan marinir dari ledakan bersudut rendah yang biasanya disebabkan ranjau dan bom rakitan (IED). Cedera di daerah selangkangan dapat menyebabkan infeksi parah dan hilangnya banyak darah karena daerah itu memiliki banyak pembuluh nadi. Selama ini selangkangan memang tidak terlindung oleh baju anti peluru untuk memudahkan pergerakan prajurit di lapangan.
“Pasukan Marine Expeditionary Force dan Mountain Division ke-10 sering mengalami cedera signifikan di daerah genital, perinea, dan arteri paha karena operasi tempur dan bom rakitan,” demikian bunyi surat permohonan korps marinir itu. “Hilangnya anggota karena jenis cedera ini mempunyai dampak signifikan pada keefektifan daya tempur unit dan kemampuan mereka menjalankan operasi. Berdasarkan analisis, celana balistik akan meningkatkjan pemulihan korban secara drastis dan mengurangi infeksi sekunder.”
Celana dalam balistik, seperti tipe yang sudah dipakai oleh pasukan Inggris, tidak akan menghentikan peluru yang ditembakkan secara langsung maupun pecahan peluru. Namun pakaian dalam khusus itu akan mengurangi dampak luka dengan menghalangi hujaman partikel kecil yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan. Celana itu juga mengandung bahan antibakteri untuk mengurangi risiko infeksi pada luka yang dialami prajurit, sehingga mempercepat proses pemulihan.
Pakaian dalam itu terbuat dari sutera tenunan ganda khusus yang bersifat antibakteri. Material itu sebenarnya sudah digunakan pasukan berkuda bangsa Mongol, yang menginvasi Afganistan di masa lalu. Para prajurit Genghis Khan itu juga mengenakan baju pelindung berbahan sutera.
Pesanan khusus dan mendesak itu nilainya mencapai US$2 juta. Pakaian berbahan khusus itu akan dibuat oleh perusahaan Cooneen Watt & Stone, yang juga memasok angkatan darat Inggris.
“Pasukan Marine Expeditionary Force dan Mountain Division ke-10 sering mengalami cedera signifikan di daerah genital, perinea, dan arteri paha karena operasi tempur dan bom rakitan,” demikian bunyi surat permohonan korps marinir itu. “Hilangnya anggota karena jenis cedera ini mempunyai dampak signifikan pada keefektifan daya tempur unit dan kemampuan mereka menjalankan operasi. Berdasarkan analisis, celana balistik akan meningkatkjan pemulihan korban secara drastis dan mengurangi infeksi sekunder.”
Celana dalam balistik, seperti tipe yang sudah dipakai oleh pasukan Inggris, tidak akan menghentikan peluru yang ditembakkan secara langsung maupun pecahan peluru. Namun pakaian dalam khusus itu akan mengurangi dampak luka dengan menghalangi hujaman partikel kecil yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan. Celana itu juga mengandung bahan antibakteri untuk mengurangi risiko infeksi pada luka yang dialami prajurit, sehingga mempercepat proses pemulihan.
Pakaian dalam itu terbuat dari sutera tenunan ganda khusus yang bersifat antibakteri. Material itu sebenarnya sudah digunakan pasukan berkuda bangsa Mongol, yang menginvasi Afganistan di masa lalu. Para prajurit Genghis Khan itu juga mengenakan baju pelindung berbahan sutera.
Pesanan khusus dan mendesak itu nilainya mencapai US$2 juta. Pakaian berbahan khusus itu akan dibuat oleh perusahaan Cooneen Watt & Stone, yang juga memasok angkatan darat Inggris.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar