Kedatangan era luwes
Dewasa ini, kalau kita pergi ke perpustakaan, maka agak sulit menemukan kamus yang tebal, karena kita dengan mudah dapat mencari ratusan ribu arti kata-kata dari kamus elektronik yang ringan melalui beberapa kali proses akses. Dengan kata lain, dalam waktu tidak lama lagi, kita akan menghadapi era hilangnya buku bacaan kertas dan buku catatan karena era flexible display telah datang, yakni era penggunaan kertas elektronik yang dapat digulung untuk dimanfaatkan tanpa terpengaruh tempat dan waktu. Korea Selatan baru-baru ini berhasil mengembangkan suatu produk elektronik untuk membuka era flexible display.
Dewasa ini, kalau kita pergi ke perpustakaan, maka agak sulit menemukan kamus yang tebal, karena kita dengan mudah dapat mencari ratusan ribu arti kata-kata dari kamus elektronik yang ringan melalui beberapa kali proses akses. Dengan kata lain, dalam waktu tidak lama lagi, kita akan menghadapi era hilangnya buku bacaan kertas dan buku catatan karena era flexible display telah datang, yakni era penggunaan kertas elektronik yang dapat digulung untuk dimanfaatkan tanpa terpengaruh tempat dan waktu. Korea Selatan baru-baru ini berhasil mengembangkan suatu produk elektronik untuk membuka era flexible display.
Pengembangan OLED yang luwes
Perusahaan Samsung Mobile Display, SMD, baru-baru ini berhasil mengembangkan panel OLED, Organic Light-emitting Diode, atau Dioda Emisi Cahaya Organik dengan tebal 0,02 milimeter atau sepersepuluh rambut, dan berat 0,29 gram atau sepertiga uang kertas. OLED yang dikembangkan SMD tersebut merupakan panel OLED yang paling ringan di seluruh dunia. Ditambah lagi, OLED tersebut tidak dapat pecah walau dipukul dengan palu atau terjatuh, bahkan mempunyai keunggulan resolusi dan definisi yang tinggi.
Produk elektronik yang dapat digulung
Bahan plastik khusus, sebagai pengganti kaca, mewujudkan impian produksi barang elektronik yang dapat digulung. Sejak liquid crystal, atau kristal cairan ditemukan oleh Jerman pada tahun 1854, LCD yakni liquid crystal display telah diterapkan untuk memproduksi barang-barang elektronik, misalnya telepon seluler, MP3 Player, televisi, mesin cuci dan lemari es dan lain-lain. Namun demikian, LCD mempunyai beberapa segi kelemahan, antara lain tidak dapat menimbulkan cahaya secara mandiri sehingga memerlukan sarana pendukung cahaya dan dengan mudah dipecahkan akibat adanya pukulan dari luar, karena panelnya dibuat dengan bahan kaca. Oleh karena itu, monitor-monitor LCD komputer yang dipakai secara umum, ditutupi pelindung kaca khusus. Untuk memecahkan kelemahan itu, perusahaan SMD Korea Selatan menerapkan plastik khusus, sebagai pengganti bahan kaca pada proses pembuatan LCD.
Bahan plastik khusus, sebagai pengganti kaca, mewujudkan impian produksi barang elektronik yang dapat digulung. Sejak liquid crystal, atau kristal cairan ditemukan oleh Jerman pada tahun 1854, LCD yakni liquid crystal display telah diterapkan untuk memproduksi barang-barang elektronik, misalnya telepon seluler, MP3 Player, televisi, mesin cuci dan lemari es dan lain-lain. Namun demikian, LCD mempunyai beberapa segi kelemahan, antara lain tidak dapat menimbulkan cahaya secara mandiri sehingga memerlukan sarana pendukung cahaya dan dengan mudah dipecahkan akibat adanya pukulan dari luar, karena panelnya dibuat dengan bahan kaca. Oleh karena itu, monitor-monitor LCD komputer yang dipakai secara umum, ditutupi pelindung kaca khusus. Untuk memecahkan kelemahan itu, perusahaan SMD Korea Selatan menerapkan plastik khusus, sebagai pengganti bahan kaca pada proses pembuatan LCD.
Penerapan bahan plastik khusus pada LCD
Sebenarnya, percobaan untuk menerapkan bahan plastik sebagai pengganti bahan kaca, dalam proses pembuatan LCD merupakan suatu petualangan yang amat beresiko. Karena untuk membuat LCD, harus melewati proses pembuatan dari silikon menjadi bahan semi-konduktor, di bawah kondisi suhu udara 500 derajat selsius. Dalam kondisi suhu udara begitu tinggi, bahan plastik sulit dipertahankan secara utuh. Namun demikian, kalau kita berhasil memasukkan bahan plastik pada LCD, sebagai pengganti bahan kaca, maka dapat menggulungkan LCD seperti kertas yang mudah dibawa ke mana saja. Dengan keunggulan itu, sejumlah besar perusahaan elektronik Korea mencoba mengembangkan LCD plastik khusus. Dengan segala upaya termasuk perbaikan proses pembuatan, misalnya penambahan satu kerangka display dan proses suhu rendah yang dapat menahan sifat bahan perekat, akhirnya Korea Selatan berhasil mengembangkan Flexible OLED. Flexible OLED Korea dengan menerapkan teknologi khusus, berhasil menghilangkan kerangka LCD yang dengan mudah dapat diterapkan untuk barang-barang elektronik, misalnya, telepon seluler, buku elektronik, dan paspor elektronik, dengan harga produksi relatif murah. Ditambah lagi, Flexible OLED Korea Selatan dapat menghemat biaya listrik dan tetap mempunyai tingkat resolusi serta definisi tinggi. Dengan kata lain, dalam waktu 1 atau 2 tahun mendatang, kita dapat melihat LCD yang dapat dikenakan bagaikan baju atau dapat digulungkan seperti kertas.
Menemukan produk elektronik impian
Hingga sekarang, perusahaan Samsung Mobile Display, SMD belum memastikan rencana produksi barang elektronik yang menerapkan teknologi Flexible OLED itu. Tetapi, teknologi canggih itu akan segera membuka era display yang luwes sebagai suatu perwujudan impian kita selama ini. Dengan kesimpulan, keberhasilan Flexible OLED Korea Selatan akan menjadi suatu kesempatan baik untuk mewujudkan era penggunaan panel OLED yang kuat dan bersifat dapat digulung seperti kertas.
Sumber : http://jelajahunik.blogspot.com/2010/03/telepon-seluler-yang-akan-dibuat.html
0 komentar:
Posting Komentar