Bale Dangin atau bangunan tradisional Bali milik Sang Putu Adnyana (49) di Banjar Paagesangan, Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali ludes terbakar, diduga penyebab kejadian itu karena kabel konsleting setelah digigit tikus. Istri korban, Jero Putu Sukawati (45) mengaku tidak menyangka jika Bale Dangin miliknya terbakar. Mengingat tidak ada aktivitas yang mematik kebakaran itu.
"Saya tidak sedang memasak di dapur yang letaknya pas disamping Bale Dangin. Jadi siapa sangka tiba-tiba kebakar," kata Jero Putu Sukawati, istri Sang Putu Adnyana saat ditemui di lokasi saat di lokasi kebakaran, Kamis.
Dirinya menceritakan orang yang pertama mengetahui kejadian tersebut yakni Sang Putu Juniawan, 15, anaknya.Pada hari Kamis (15/9) sekitar pukul 12.30 wita, Juniawan keluar dari kamarnya dan mendapati api sudah besar, membakar bagian luar bale. Melihat api, remaja kelas 1 SMA ini itu berteriak kencang minta tolong.
Warga yang mendegar teriakannya pun segera datang untuk berusaha membantu mematikan kobaran api. "Setelah Juniawan tahu api sudah besar, dia teriak minta tolong. Kami dan warga yang mendegar lantas berbondong-bondong berusaha mematikan api dengan peralatan seadanya," jelasnya.
Gotong royong yang dilakukan warga akhirnya berhasil. Api bisa dipadamkan 10 menit kemudian. Bahkan mobil petugas PMK tidak sampai turun ke lapangan untuk mematikan api tersebut. "Sebelum petugas PMK datang, api sudah berhasil dipadamkan," jelasnya.
Ditanya penyebab kejadian, Sukawati menduga karena hubungan arus pendek. Karena, di sekitar lokasi kejadian banyak sering ditemui tikus. Dirinya menduga, hubungan arus pendek itu diakibatkan putusnya kabel akibat gigitan tikus tersebut. "Kayaknya karena hubungan arus pendek. Kemungkinan kabel di bale itu digigiti tikus yang akhirnya menyebabakan konsleting. Dan terjadilah kebakaran itu," katanya.
Meski kebakaran tidak menelan korban, tapi barang-barang serta tedung brajan yang ada di luar bale ludes terbakar. Atas musibah itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp. 50 juta. "Perhiasan pura, lampu, baju, buku, lemari, dan barang-barang yang ada di luar bale yang terbakar," katanya. Sementara yang ada di dalam kamar bale masih bisa diselamatkan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta.
"Saya tidak sedang memasak di dapur yang letaknya pas disamping Bale Dangin. Jadi siapa sangka tiba-tiba kebakar," kata Jero Putu Sukawati, istri Sang Putu Adnyana saat ditemui di lokasi saat di lokasi kebakaran, Kamis.
Dirinya menceritakan orang yang pertama mengetahui kejadian tersebut yakni Sang Putu Juniawan, 15, anaknya.Pada hari Kamis (15/9) sekitar pukul 12.30 wita, Juniawan keluar dari kamarnya dan mendapati api sudah besar, membakar bagian luar bale. Melihat api, remaja kelas 1 SMA ini itu berteriak kencang minta tolong.
Warga yang mendegar teriakannya pun segera datang untuk berusaha membantu mematikan kobaran api. "Setelah Juniawan tahu api sudah besar, dia teriak minta tolong. Kami dan warga yang mendegar lantas berbondong-bondong berusaha mematikan api dengan peralatan seadanya," jelasnya.
Gotong royong yang dilakukan warga akhirnya berhasil. Api bisa dipadamkan 10 menit kemudian. Bahkan mobil petugas PMK tidak sampai turun ke lapangan untuk mematikan api tersebut. "Sebelum petugas PMK datang, api sudah berhasil dipadamkan," jelasnya.
Ditanya penyebab kejadian, Sukawati menduga karena hubungan arus pendek. Karena, di sekitar lokasi kejadian banyak sering ditemui tikus. Dirinya menduga, hubungan arus pendek itu diakibatkan putusnya kabel akibat gigitan tikus tersebut. "Kayaknya karena hubungan arus pendek. Kemungkinan kabel di bale itu digigiti tikus yang akhirnya menyebabakan konsleting. Dan terjadilah kebakaran itu," katanya.
Meski kebakaran tidak menelan korban, tapi barang-barang serta tedung brajan yang ada di luar bale ludes terbakar. Atas musibah itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp. 50 juta. "Perhiasan pura, lampu, baju, buku, lemari, dan barang-barang yang ada di luar bale yang terbakar," katanya. Sementara yang ada di dalam kamar bale masih bisa diselamatkan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta.
http://autoblogsaya.blogspot.com/2011/09/rumah-kebakaran-karena-tikus.html
0 komentar:
Posting Komentar