Seorang wanita berusia 52 tahun di Texas dipecat perusahaan tempatnya bekerja gara-gara rambutnya beruban. Ia lantas digantikan oleh karyawan baru yang 10 tahun lebih muda.
Sebagaimana dilansir dari laman Guardian pada 10 Juli 2011, rambut wanita bernama Sandra Rawline ini mulai ditumbuhi uban sejak usia 20-an. Alih-alih mewarnai rambutnya, Rawline dengan bangga memanjangkan dan membiarkan rambutnya tersebut dihiasi helai-helai berwarna perak.
Namun, bos perusahaan real estate tempatnya bekerja nampaknya terganggu dengan uban Rawline. Ia diminta menggunakan pakaian yang lebih berkelas, memakai perhiasan, serta diminta mewarnai rambutnya, semuanya agar dia tampak lebih muda. Si bos berdalih, perubahan Rawline demi citra perusahaan.
Menolak permintaan si bos, Rawline pun dipecat. Selang seminggu, ia digantikan oleh wanita yang usianya 10 tahun lebih muda. Tak terima dengan perlakuan ini, Rawline langsung mengajukan gugatan diskriminasi pada pengadilan Houston.
Rawline berkata, sejak bekerja di perusahaan tersebut pada 2003, warna rambutnya selama tidak pernah menjadi masalah. Ia bahkan terpilih sebagai karyawan terbaik pada 2004 dan 2005. “Saya selama ini sudah bekerja keras demi kantor,” katanya.
Akibat pemecatan itu, gaji Rawline turun dari US$48000 (Rp408 juta) sebagai manajer, menjadi US$30000 (Rp255 juta) per tahun, setelah bekerja sebagai pekerja layanan masyarakat di perusahaan lain.
CEO Capital Title, perusahaan lama Rawline, menyebut gugatan diskriminasi mantan karyawannya ini sangat mengada-ada dan tidak berdasar. “Saya bisa saja memperkerjakan seseorang berusia 150 tahun jika mereka memang kompeten,” kata Bill Shaddock, sang CEO.
Sebagaimana dilansir dari laman Guardian pada 10 Juli 2011, rambut wanita bernama Sandra Rawline ini mulai ditumbuhi uban sejak usia 20-an. Alih-alih mewarnai rambutnya, Rawline dengan bangga memanjangkan dan membiarkan rambutnya tersebut dihiasi helai-helai berwarna perak.
Namun, bos perusahaan real estate tempatnya bekerja nampaknya terganggu dengan uban Rawline. Ia diminta menggunakan pakaian yang lebih berkelas, memakai perhiasan, serta diminta mewarnai rambutnya, semuanya agar dia tampak lebih muda. Si bos berdalih, perubahan Rawline demi citra perusahaan.
Menolak permintaan si bos, Rawline pun dipecat. Selang seminggu, ia digantikan oleh wanita yang usianya 10 tahun lebih muda. Tak terima dengan perlakuan ini, Rawline langsung mengajukan gugatan diskriminasi pada pengadilan Houston.
Rawline berkata, sejak bekerja di perusahaan tersebut pada 2003, warna rambutnya selama tidak pernah menjadi masalah. Ia bahkan terpilih sebagai karyawan terbaik pada 2004 dan 2005. “Saya selama ini sudah bekerja keras demi kantor,” katanya.
Akibat pemecatan itu, gaji Rawline turun dari US$48000 (Rp408 juta) sebagai manajer, menjadi US$30000 (Rp255 juta) per tahun, setelah bekerja sebagai pekerja layanan masyarakat di perusahaan lain.
CEO Capital Title, perusahaan lama Rawline, menyebut gugatan diskriminasi mantan karyawannya ini sangat mengada-ada dan tidak berdasar. “Saya bisa saja memperkerjakan seseorang berusia 150 tahun jika mereka memang kompeten,” kata Bill Shaddock, sang CEO.
0 komentar:
Posting Komentar