London
- Seorang analis komputer ditusuk 38 kali dan dibiarkan terkapar
kehabisan darah. Namun, ia selamat, salah satunya karena tubuhnya yang
terlampau gemuk.
Danny Ross (44), nama korban, membutuhkan 70 jahitan untuk menutup bekas luka tikaman. Ia juga dicekik dengan sabuk oleh pelaku.
Pada
Agustus 2011 lalu, Ross sedang menonton televisi di flatnya di Kota
Exeter, saat terdakwa, David Johnson mengetuk pintu dan
sekonyong-konyong menuduhnya mencuri uang milik salah satu anggota
keluarganya.
Pelaku
lantas dengan brutal menyerang, ia mencekik leher korban dengan sabuk
hingga pingsan. Lalu, ia menusuk pinggang Ross 38 kali dengan pisau
dapur. "Ia mulai bertindak kejam, memakai sabuk untuk mencekik
tenggorokanku. Hanya dalam beberapa detik aku tak sadarkan diri," kata
Ross, seperti dimuat Daily Mail.
Ross
hanya ingat saat-saat ia siuman, mencoba berdiri, tersandung, dan
berteriak kesakitan. Meninggalkan noda darah di dingding, yang ia
rambati saat berdiri. Lalu ia kembali pingsan. Beberapa jam kemudian ia
terbangun di rumah sakit dan mengetahui luka parah yang ia derita.
Ross bisa saja tewas kehabisan darah, untung ada orang lain yang ada dalam flat yang memanggil ambulans.
"Setelah melihat foto yang diambil polisi, aku sungguh tak percaya. Jika aku lebih kurus, aku mungkin tewas."
Ross
menambahkan, petugas medis mencoba bersikap bijaksana saat menerangkan
soal luka-lukanya, kepada korban yang sebenarnya tak suka dengan bobot
tubuhnya, mereka berkata, berat badan ekstralah yang menyelamatkan
hidupnya.
Terhadap
pelaku korban berpendapat, "Ia pastilah sangat membenci orang hingga
tega menusuk 38 kali. Ia pikir sudah membunuhku, dan itu yang dia
inginkan."
Pelaku,
David Johnson (33) dalam sidang yang digelar 1 Oktober 2012 lalu di
pengadilan Exeter mengakui perbuatannya, bahwa ia berniat membunuh
korban.
Johnson dari Exwick, Exeter sempat mengaku pada rekannya soal perbuatannya itu. "Aku telah membunuhnya, mengakhirinya."
Namun, selama persidangan Johnson menuduh Ross sengaja melukai diri sendiri sebagai bagian dari klaim kompensasi.
sumber : http://www.iannnews.com/WorldNews.php?kat=6&bid=7184
0 komentar:
Posting Komentar