Tikus selama ini identik dengan hewan yang menjijikkan dan merugikan manusia. Tapi berkat penelitian oleh para ilmuwan, tikus dapat dijadikan sebagai hewan penyelamat. Belum lama ini tim ilmuwan telah menciptakan tikus hasil rekayasa genetik, tikus ini dapat mendeteksi lokasi ranjau dengan indera penciumannya yang sangat tajam. Hewan pengerat yang telah direkasaya ini mampu mencium bau dari TNT yang umumnya dipakai untuk bahan peledak di kemiliteran. Dengan penciumannya ini maka ranjau dapat diketahui keberadaannya tanpa menggunakan alat-alat pendeteksi ranjau lainnya. Hasil penelitian tersebut menjadi tikus tersebut memiliki kepekaan indera penciuman 500 kali lipat dibandingkan dengan tikus biasa. Para ilmuwan mengungkapkan kelebihan dari tikus pelacak ranjau darat ini, yakni dengan tubuh yang ringan tikus bisa melakukan tugasnya menemukan ranjau tanpa harus takut bom darat meledak seketika. Sebuah mikrochip diletakkan di tubuh tikus, sehingga apabila tikus mendapati bau TNT. Perangkat chip itu akan mengirimkan pesan kepada komputer pengontrol. Rekayasa genetika yang dilakukan kepada tikus digunakan untuk meningkatkan kepekaannya terhadap DNT. DNT adalah bahan yang mirip dengan TNT. Penggunaan TNT sebagai bahan peledak pada ranjau data telah lazim diketahui. Gerombolan tikus ‘superhero’ ini akan digunakan jasanya di kemiliteran. Sebelumnya sebuah organisasi amal di wilayah Belgia sukses melatih tikus Giant African untuk mendeteksi TNT. Seorang ilmuwan dari City University of New York, Charlotte D’Hulst menyatakan bahwa tingkat keberhasilan tikus dalam menemukan ranjau sangat akurat dan efektif. Selain itu detektor ranjau yang memakai jasa tikus akan lebih menghemat biaya, serta mengurangi ancaman keselamatan pada tim pelacak ranjau.
http://uniqpost.com/50124/tikus-super-ini-temukan-ranjau-darat-lewat-penciuman/
0 komentar:
Posting Komentar