Pesawat tanpa awak buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), Puna Wulung, diuji coba di base operasional, Pangkalan Halim
Perdanakusumah, Jakarta, Kamis 11 Oktober 2012. Ke depannya, pesawat ini
akan membantu operasi militer Indonesia.
"Pesawat ini untuk
keperluan militer, seperti melakukan pemantauan di suatu wilayah dari
udara," kata peneliti BPPT, Adrian Zulkifli.
Pesawat tanpa awak
ini dibuat sejak tahun 2002. Sejauh ini, BPPT telah membuat lima pesawat
tanpa awak. Selain Puna Wulung, pesawat tanpa awak lainnya yang dibuat
oleh BPPT adalah Puna Gagak, Puna Alap-Alap, dan Puna Pelatuk.
Adrian
menambahkan, anggaran yang dihabiskan untuk membuat lima pesawat tanpa
awak itu sekitar Rp6 miliar hingga Rp8 miliar. "Itu untuk riset,
pembuatan, dan uji coba," tutur dia.
Sebelumnya, menteri Riset
dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mengatakan pesawat tanpa awak
ini sudah mendesak bagi Indonesia karena banyaknya wilayah di tanah air
yang tidak bisa dijangkau oleh manusia. Daerah-daerah yang sulit
dijangkau itu misalnya terletak di gunung berapi. Padahal, daerah-daerah
tersebut kerap perlu didatangi untuk kepentingan penelitian.
http://www.merdekapost.com/2012/10/pesawat-tanpa-awak-buatan-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar