Jumlah pengunjung objek wisata budaya Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sampai dengan September mencapai 5.380 orang.
"Jumlah kunjungan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Lebak Syaifullah Saleh di Rangkasbitung, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini objek wisata budaya Baduy merupakan andalan pariwisata di Kabupaten Lebak.
Mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum kebanyakan mengunjungi lokasi Suku Baduy untuk konservasi maupun mempelajari budaya setempat.
Keunikan masyarakat Suku Baduy adalah hingga kini mereka mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern.
Kawasan Baduy mencakup 5.100 hektare -- tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio dan kendaraan.
"Dengan menolak modernisasi tentunya kehidupan masyarakat Baduy cukup sederhana, bahkan mereka yang tinggal di komunitas Baduy Dalam jika bepergian harus berjalan kaki dan menolak naik angkutan," katanya.
Menurut dia, biasanya objek wisata Baduy ramai dipadati pengunjung saat liburan panjang, mereka datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung dan Yogyakarta.
Pemerintah daerah membangun jalan menuju objek wisata budaya Baduy dari Rangkasbitung hingga Ciboleger menuju pintu gerbang masuk kawasan Baduy.
Perjalanan Rangkasbitung menuju Ciboleger berjarak 22 kilometer bisa ditempuh selama satu jam.
"Pembangunan jalan diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisata Baduy," katanya.
Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Sarpin mengatakan selama ini rombongan pengunjung objek wisata Baduy kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta dan pemerintah sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil.
"Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Baduy akan terus meningkat," katanya. (MSR/Z002)
http://www.antaranews.com/berita/338419/5380-wisatawan-telusuri-pedalaman-suku-baduy
0 komentar:
Posting Komentar